Ada 4 hukum termodinamika yang menjadi dasar dalam mempelajari proses interaksi antara kalor dan kerja yaitu :
1. Hukum ke 0 termodinamika
Hukum ke 0 termodinamika berbunyi :
” Jika 2 buah benda berada
dalam kondisi kesetimbangan termal dengan benda yang ke 3, maka ketiga
benda tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu dengan lainnya”
. Untuk lebih memahami tentang isi hukum ke 0 termodinamika, maka bunyi
hukum ini dapat ditulis ulang dengan kata-kata yang lebih sederhana
yaitu Jika benda A mempunyai temperatur yang sama dengan benda B dan
benda B mempunyai temperatur yang sama dengan benda C maka temperatur
benda A akan sama dengan temperatur benda C atau disebut ketiga benda
(benda A, B dan C) berada dalam kondisi kesetimbangan termal. Kondisi
ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 kesetimbangan termal antara benda A, benda B dan benda C
Jika 2 benda yang berbeda temperatur
bersentuhan, maka dikatakan ke dua benda itu berada dalam kondisi kontak
termal. Permukaan tempat kedua benda bersentuhan disebut permukaan
kontak termal. Panas atau dinginnya suatu benda ditentukan oleh
banyaknya energi panas (kalor) yang diserap oleh molekul benda. Besarnya
derajat panas benda ini disebut temperatur benda atau suhu benda.
bagaimanakah temperatur benda terbentuk ?
Temperatur adalah ukuran energi kinetik yang
dimiliki oleh molekul-molekul penyusun suatu benda. Benda-benda di alam
tersusun oleh molekul-molekul dan atom-atom. Molekul yang menyusun
benda tidak berada dalam keadaan diam, tetapi molekul-molekul ini
bergetar atau bergerak secara acak sesuai dengan besarnya energi kinetik
yang dimiliki oleh molekul-molekul. Benda dalam bentuk padat,
molekul-molekul penyusunnya tidak dapat bergerak bebas, tetapi terikat
erat dan kaku antara satu dengan lainnya. Molekul – molekul dalam benda
padat hanya dapat bergetar. Ini terjadi karena energi yang dimiliki oleh
molekul dalam benda padat relatif kecil sehingga tidak dapat melepaskan
diri dari ikatan antar molekul.
Bila benda padat ini dipanaskan, maka
sejumlah energi panas (kalor) akan diserap oleh molekul sehingga molekul
dapat bergetar lebih cepat, ini ditunjukan dengan naiknya derajat panas
benda. Panas benda naik karena getaran molekul bertambah besar
menyebabkan molekul lebih banyak bertumbukan dan bergesekan. Semakin
banyak kalor dari luar yang diserap oleh molekul maka molekul akan
semakin memiliki energi untuk bergetar dan bergesekan lebih cepat hingga
suatu saat molekul ini tidak lagi saling terikat tetapi bebas bergerak.
Molekul yang bebas bergerak ini masih saling terikat satu dengan
lainnya, inilah yang disebut fase cair benda. Kalor yang diberikan
kepada benda diserap oleh melekul untuk dapat bergetar lebih cepat
sehingga bebas dan dapat bergerak sehingga mengubah fase benda dari
benda padat menjadi benda cair.
Bila kalor terus diberikan, maka gerak
molekul dalam zat cair akan semakin acak, dan tumbukan antar molekul
semakin sering terjadi. Kondisi ini bila berlangsung terus, maka suatu
saat molekul akan benar-benar bebas dan tidak terikat satu dengan
lainnya, Kondisi ini disebut zat cair berubah menjadi gas. Pada fase
gas, molekul penyusun gas tidak saling terikat satu dengan lainnya dan
dapat bergerak bebas. Jadi besar kecilnya temperatur benda ditentukan
oleh tingkat energi kinetik yang dimiliki oleh molekul penyusun benda.

Gambar
2 derajat panas benda berhubungan dengan perubahan fase benda dan
ditentukan oleh besarnya energi kinetik yang dimiliki oleh
molekul-molekul penyusun benda
kalor dapat berpindah dari satu benda ke
benda yang lainnya. kalor berpindah dari benda yang memiliki kalor lebih
besar ke benda yang memiliki kalor lebih kecil. kalor juga
didefinisikan sebagai fluida yang tidak kelihatan. karena sebagai
fluida, maka kalor dapat mengalir. hal yang menyebabkan kalor mengalir
adalah beda temperatur benda. kalor mengalir dari benda atau reservoir
yang memiliki temperatur yang lebih
tinggi ke benda atau reservoir yang memiliki temperatur lebih rendah. perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 3 terdapat 2 benda A dan B yang berbeda temperatur dan terpisah secara termal
Pada gambar 3 terdapat 2 buah benda yaitu
benda A dan benda B yang memiliki temperatur yang berbeda. temperatur
benda A lebih tinggi daripada temperatur benda B. Pada kondisi 1, benda A
dan benda B terpisah secara termal sehingga antara benda A dan benda B
tidak terdapat kontak termal. Pada kondisi 2 benda A ditempelkan ke
benda B sehingga antara benda A dan benda B terdapat kontak termal.
Karena temperatur benda A lebih tinggi dari pada temperatur benda B maka
kalor dari benda A akan berpindah ke benda B. Akibatnya, temperatur
benda A akan turun dan temperatur benda B akan naik. kondisi ini terus
berlangsung hingga temperatur benda A sama dengan temperatur benda B
(kondisi 3). Pada saat temperatur benda A sama dengan temperatur benda B
maka kedua benda berada pada kondisi setimbang termal. Pada saat kedua
benda dalam kondisi kesetimbangan termal, tidak ada lagi kalor yang
berpindah dari A ke B atau dari B ke A. (catatan : kondisi lingkungan
diabaikan).
Pertanyaannya bagaimana dengan 3 buah benda yang berbeda temperatur ?
Misalkan terdapat 3 buah benda yang memiliki
temperatur yang tidak sama, yaitu benda A, benda B dan benda C.
Temperatur benda A lebih besar dari pada temperatur benda B dan benda C,
temperatur benda B lebih besar dari pada temperatur benda C. Perhatikan
gambar berikut ini.

Gambar 4 terdapat 3 buah benda dengan temperatur yang berbeda yaitu Ta > Tb > Tc
kondisi 1

Gambar
5 benda A kontak termal dengan benda C, demikian juga benda B kontak
termal dengan benda, tetapi benda A dan B terpisah secara termal
Maka kalor akan berpindah dari benda A ke
benda C dan kalor benda B akan berpindah ke benda C hingga terbentuk
kesetimbangan termal antara ketiga benda.
kondisi 2

Gambar 6 benda B kontak termal dengan benda C , benda C kontak termal dengan benda B
Pada kondisi ini kalor akan berpindah dari
benda A ke benda B dan kalor benda B akan berpindah ke benda C hingga
terbentuk kesetimbangan termal antara ketiga benda
kondisi 3

Gambar 7 benda A, B dan C berada pada kondisi kontrak termal
Pada kondisi 3 kalor akan berpindah dari
benda A ke benda B dan ke benda C. Kalor benda B akan berpindah ke benda
C hingga ketiga benda mencapai kesetimbangan termal.
kondisi 4

Gambar 8 benda A dengan benda C kontak termal, benda A dengan benda B kontak termal
Pada kondisi ini agak unik, karena kalor
dari benda A akan berpindah ke benda B dan benda C. Hal ini terjadi
karena temperatur benda A lebih besar dari benda C dan benda B dan
antara benda A dan C terdapat kontak termal, demikian juga benda A dan B
juga terdapat kontak termal. Benda A dan benda B akan lebih dahulu
mencapai kesetimbangan termal, tetapi kondisi kesetimbangan termal A dan
B masih memiliki temperatur yang lebih tinggi dari benda C. Akibatnya
kalor akan berpindah lagi dari benda A dan B yang sudah setimbang termal
ke benda C hingga ketiga benda mencapai kesetimbangan termal. (catatan :
ketiga benda harus memiliki kapasitas panas yang sama besarnya).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita
jumpai fenomena yang menggambarkan hukum ke 0 termodinamika. Misalnya
pada saat kita membuat air hangat untuk mandi. Kita mencampur air panas
dengan air dingin. Pada saat air panas dicampur dengan air dingin, maka
kalor akan berpindah dari air panas ke air dingin. Proses perpindahan
panas ini berlangsung beberapa saat hingga tercapai kesetimbangan termal
antara air panas dengan air dingin. Pada saat tercapai kesetimbangan
termal antara air panas dengan air dingin, temperatur air panas akan
turun sedangkan temperatur air dingin akan naik menuju ke temperatur
kesetimbangan termal.
Waktu kita mencelup badan ke dalam air
hangat yang sudah mencapai kesetimbangan termal, maka tubuh kita akan
merasakan panas air. Hal ini menunjukan ada sebagian kalor yang
berpindah dari air ke tubuh kita. Hal ini terjadi karena tubuh memiliki
temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan campuran air hangat.
Setelah berendam beberapa saat kita tidak akan merasa panas lagi, karena
telah tercapai kesetimbangan termal antara tubuh dan air.
Waktu kita keluar dari bak mandi setelah
berendam dari air panas, maka tubuh akan terasa dingin. Ini terjadi
karena temperatur ruangan lebih rendah dibandingkan dengan temperatur
tubuh kita akibatnya sejumlah kalor dari tubuh berpindah ke udara di
sekitar kita. Pada saat kalor keluar dari tubuh kita, kita akan merasa
lebih dingin.
Masih banyak lagi contoh penerapan hukum ke 0 termodinamika di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar