CATATAN

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat membuat dan menyusun Blog ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam Blog ini saya membahas mengenai Materi-materi yang dipelajari ketika mengikuti mata kuliah Termodinamika.

Blog ini dibuat dengan berbagai pengumpulan data dan informasi dari berbagai buku dan link juga untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan dan pembuatan Blog ini, dimana Blog ini sendiri dibangun untuk memenuhi salah satu proyek mata kuliah Termodinamika dengan dosen pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si. Tak dapat dipungkiri bimbingan dari dosen pengampu saya sangatlah penting dan mengambil andil tersendiri dalam pembuatan Blog ini, Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada isi maupun tampilan Blog ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun bagi Blog ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Blog ini.

Akhir kata semoga Blog ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Palembang, Januari 2015

Pembuat Blog

Desty Permata Sari

(06111381320004)

Sabtu, 25 April 2015

Perubahan Fasa



Apabila suatu zat padat dipanaskan terus-menerus pada tekanan tetap maka temperaturnya akan naik terus sampai pada suatu harga temperatur tertentu di mana temperaturnya menjadi konstan. Pada temperatur konstan tersebut kalor yang diserap zat dipergunakan seluruhnya untuk melakukan perubahan wujud (transformasi fasa).  Temperatur zat akan naik lagi apabila seluruh massa zat sudah berubah wujudnya. Perubahan wujud zat secara kematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Diagram perubahan fase
 
 
Proses disebut melebur (meleleh) yaitu perubahan zat padat ke cair, dan kebalikannya  disebut membeku.  Proses 3  disebut mendidih yaitu perubahan zat dari cair ke uap dan kebalikkannya Proses 4  di sebut mengembun. Proses   adalah proses kenaikan temperatur zat (dalam bentuk cairnya) secara isobarik dari titik leburnya (Tm) sampai dengan titik didihnya (Tb).  Ada beberapa zat yang di dalam pengamatan kita zat tersebut dapat berubah wujud dari padat langsung menjadi uap, misalnya pada kapur barus ). Hal ini disebabkan karena titik beku dan titik didihnya mempunyai harga yang berdekatan, sehingga bentuk cair dari zat tersebut tidak sempat teramati. Perubahan zat dari padat ke uap disebut sublimasi.
Titik lebur suatu zat (Tm) adalah harga temperatur pada zat sejumlah zat   padat berubah seluruhnya menjadi zat cair jika dipanaskan pada tekanan konstan.  Titik didih suatu zat (Tb) adalah harga temperatur pada saat sejumlah zat cair berubah seluruhnya menjadi uap jika dipanaskan pada tekanan konstan.  Banyak panas persatuan massa yang dibutuhkan oleh suatu zat di dalam proses perubahan wujudnya di sebut kalor transformasi/ kalor laten.
Kalor yang dubutuhkan untuk melebur disebut kalor laten peleburan atau kalor lebur (L), sedangkan kalor yang dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor laten pembekuan atau kalor beku (L), berarti kalor lebur = kalor beku. Jadi, kalor lebur suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan leh satu satuan massa zat untuk melebur seluruhnya pada titik leburnya. Jika suatu zat massanya m kg, untuk melebur dibutuhkan kalor sebesar Q joule. Satuan kalor lebur adalah joule per kilogram atau Jkg-1.
Besar kalor yang digunakan untuk menguap zat disebut I kalor laten penguapan atau kalor uap (L). Kalor uap suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan oleh suatu satuan massa zat untuk menguap pada titik uapnya. Besarnya kalor yang dibebaskan oleh suatu zat ketika terjadi pengembunan disebut kalor laten pengembunan atau kalor embun. Kalor embun suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang ilepaskan oleh suatu satuan massa zat untuk mengembun pada titik embunya. Berdasarkan percobaan, menunjukkan bahwa kalor uap suatu zat sama dengan kalor embunnya. Jika suatu zat massanya m kg, untuk menguap pada titik didihnya, diperlukan kalor sebesar Q joule.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar